Dalam era ekonomi kreator, media sosial bukan lagi sekadar platform berbagi, melainkan tambang potensi penghasilan. Facebook Profesional (FB Pro) dan TikTok adalah dua raksasa yang menawarkan berbagai jalur monetisasi bagi para kreator konten. Namun, untuk bisa menghasilkan cuan, Anda wajib memahami dan mematuhi kebijakan monetisasi yang telah ditetapkan oleh kedua platform tersebut.

1. Facebook Profesional (FB Pro): Menghasilkan Uang dari Profil Pribadi

FB Pro adalah fitur yang memungkinkan pengguna mengubah profil pribadinya menjadi akun profesional untuk mengakses alat analisis dan monetisasi.

Syarat Umum Monetisasi FB Pro

Secara umum, persyaratan yang harus dipenuhi kreator agar dapat mengakses fitur monetisasi meliputi:

  • Kepatuhan: Wajib mematuhi Standar Komunitas Facebook, Kebijakan Monetisasi Mitra, dan Kebijakan Monetisasi Konten Facebook (tidak boleh mengandung kekerasan, konten seksual eksplisit, ujaran kebencian, atau pelanggaran hak cipta).
  • Usia: Minimal berusia 18 tahun.
  • Lokasi: Tinggal di negara yang memenuhi syarat untuk program monetisasi.
  • Pengikut: Untuk fitur tertentu (misalnya Bintang), kreator wajib memiliki minimal 500 pengikut selama minimal 30 hari berturut-turut.

Pilihan Fitur Monetisasi FB Pro

Monetisasi FB Pro mencakup beberapa fitur utama, masing-masing dengan syarat spesifiknya:

Fitur MonetisasiKeterangan SingkatSyarat Khusus (Contoh: Bintang)
Bintang (Stars)Hadiah virtual dari penggemar yang dapat dikonversi menjadi uang.Minimal 500 pengikut selama 30 hari berturut-turut.
Iklan In-StreamIklan yang disisipkan dalam video Anda.Diperlukan 5.000 pengikut dan 60.000 menit ditonton dalam 60 hari terakhir.
Iklan di ReelsIklan yang disisipkan di antara video Reels.Umumnya berdasarkan undangan dari Facebook.
Bonus KinerjaProgram bonus untuk kreator (khusus undangan).Berdasarkan performa konten yang diunggah.

Kunci Utama FB Pro: Konten yang diunggah harus orisinal dan berkualitas tinggi. Penggunaan konten yang melanggar hak cipta (misalnya musik tanpa izin) dilarang keras dan dapat mengakibatkan pembatasan monetisasi.

Tinggalkan Balasan