British Broadcasting Corporation (BBC), salah satu lembaga penyiaran terbesar dan paling berpengaruh di dunia, resmi mengajukan permintaan maaf kepada Donald Trump setelah kontroversi terkait penyuntingan pidato mantan Presiden Amerika Serikat tersebut dalam program dokumenter Panorama. Kasus ini memicu diskusi global tentang etika jurnalistik, netralitas media, dan standar penyiaran publik.
Latar Belakang Kontroversi
Kontroversi bermula ketika program Panorama menayangkan cuplikan pidato Donald Trump yang telah mengalami penyuntingan signifikan. Pihak Trump menilai cuplikan tersebut dipotong sehingga mengubah konteks pernyataannya dan berpotensi menimbulkan persepsi yang menyesatkan terhadap publik.
Tim media Trump kemudian menuduh BBC melakukan manipulasi konten dan menuntut permintaan maaf resmi berikut kompensasi finansial.
- Peringatan Hari KORPRI 2025: Ribuan Instansi di Seluruh Indonesia Gelar Upacara Serentak
- Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Sudah Menjangkau 44 Juta Penerima: Pemerintah Ungkap Capaian Terbaru
- Pencairan TPG TW 4 Tahun 2025 Hanya Dicairkan 2 Bulan di Beberapa Daerah
- Why the “Torenza Flag” Controversy Emerged — And Why It Should Concern Us
- Wacana Redenominasi Rupiah Kembali Mengemuka: Apa Dampaknya bagi Masyarakat?
- Erick Thohir dan PSSI Bungkam Soal Kapadze
- Kebijakan Pemerintah untuk PNS/ASN di 2026, Purbaya: Ada Peluang Kenaikan Gaji dan Reformasi Sistem Penghasilan
- German Lift Maker Goes Viral After Its Machine Is Used in Louvre Jewelry Heist
- Mystery Woman at JFK Airport Presents Passport from Fictional ‘Torenza’ — But It’s a Viral Hoax
- Gibran Soroti Krisis Kemanusiaan Global di KTT G20: Seruan Tindakan Nyata untuk Perdamaian dan Solidaritas
BBC Mengakui Kesalahan — Tapi Tidak Mau Bayar
Dalam pernyataan resminya, BBC mengakui bahwa proses penyuntingan yang dilakukan oleh tim produksi tidak memenuhi standar editorial yang seharusnya mereka jaga. BBC menyampaikan bahwa: