Penyaluran MBG diprioritaskan ke:

  • Sekolah dasar di daerah pedesaan
  • Sekolah di wilayah pesisir dan pulau kecil
  • Komunitas berbasis pesantren dan madrasah
3. Kalimantan: Menjangkau Daerah dengan Akses Terbatas

Kalimantan, dengan penyebaran pemukiman yang berjauhan, menjadi fokus strategis. Program MBG telah disalurkan ke wilayah seperti:

  • Kabupaten pedalaman di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
  • Wilayah tambang dan perkebunan
  • Sekolah di perbatasan Malaysia–Indonesia (Kalimantan Utara)

Transportasi udara dan sungai banyak digunakan dalam distribusi paket makanan bergizi.

4. Sulawesi: Prioritas untuk Sekolah di Kawasan Perikanan dan Pertanian

Di Sulawesi, penyaluran MBG mengutamakan wilayah seperti:

  • Sulawesi Selatan (Makassar, Gowa, Bone, dan Maros)
  • Sulawesi Tenggara dan Gorontalo yang memiliki angka stunting cukup tinggi
  • Sulawesi Tengah, khususnya daerah yang sedang dalam pemulihan pascabencana

Pelaksanaan dilakukan bekerja sama dengan dinas pangan dan sekolah berbasis pesantren.

5. Nusa Tenggara: Penyaluran untuk Mengurangi Kerentanan Gizi

Di NTB dan NTT, MBG menargetkan:

  • Sekolah-sekolah di wilayah kering dan rawan pangan
  • Kepulauan kecil seperti Alor, Sabu, dan Lembata
  • Kawasan pertanian tradisional yang tingkat kerawanan gizinya tinggi

Program ini disambut baik karena banyak keluarga yang merasakan manfaat meringankan pengeluaran harian.

6. Maluku dan Papua: Daerah 3T Jadi Fokus Utama

Penyaluran MBG di wilayah timur Indonesia menjadi sorotan karena mayoritas daerah termasuk kategori 3T.

Pemerintah menargetkan:

  • Sekolah di pedalaman Papua, pegunungan, dan pesisir
  • Pulau-pulau terpencil di Maluku dan Maluku Utara
  • Sekolah yang membutuhkan dukungan tambahan untuk penyimpanan pangan

Meski tantangan logistik besar, wilayah ini menjadi prioritas untuk memastikan kesetaraan akses gizi.

Tantangan Penyaluran

Beberapa tantangan masih dihadapi dalam pemerataan MBG, di antaranya:

  • Akses sulit ke daerah terisolasi
  • Logistik dan distribusi yang mahal
  • Perbedaan kapasitas sekolah dalam menyimpan makanan
  • Kebutuhan peningkatan koordinasi antarlembaga

Pemerintah menegaskan bahwa perbaikan distribusi terus dilakukan untuk memastikan seluruh wilayah mendapatkan pelayanan optimal.

Kesimpulan

Program Makan Bergizi Gratis kini telah menjangkau puluhan juta penerima dan terus berkembang. Pemerataan penyaluran ke seluruh wilayah Indonesia—mulai dari kota besar hingga daerah 3T—menjadi fokus utama pemerintah. Meski masih menghadapi tantangan logistik dan infrastruktur, langkah ini dianggap sebagai terobosan besar dalam meningkatkan kualitas gizi dan menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat.

Tinggalkan Balasan